Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 24 Agustus, kelompok Trenggiling mengikuti outbound ke Jatiluhur! Sebenarnya dari 600an maba itu dibagi menjadi 2 gelombang dan kami kebagian gelombang pertama. Gelombang kedua dilaksanakan tanggal 28 kemarin.
Outbound ini sudah diprogramkan oleh Prasmul untuk diikuti
setiap maba-nya yang tentunya dibuat dengan maksud dan tujuan yang baik dan
membangun, dan terbukti! Kami masing-masing pulang membawa nilai-nilai baru dan
pengalaman baru. Oke, itu akan kami bagikan nanti.
Jadi pertama-tama kami diharuskan untuk kumpul di area Plaza
di kampus pukul 5 pagi. Kira-kira pukul setengah 6 kita dikumpulkan di loby
untuk diabsen. Setengah jam kemudian kami berangkat. Kira-kira setelah 4jam
perjalanan, kami sampai juga. Sesampainya, kita langsung diburu-buru, dibentak
oleh para kostrad untuk segera berbaris. Dijelaskan kalau disana bukan untuk
main-main, semua ada aturan, dan tentunya harus kita patuhi! Semua orang
terlihat tegang dan matahari pun sangat terik. Kira-kira itu pukul 1 siang.
Setelah selesai isi air dan dikelompokkan lagi kita pun mulai trecking pertama
kita yang sangat melelahkan untuk ke base camp. Dengan bawaan yang sangat
banyak dan berat, trecking itu sepertinya menjadi dua kali lebih berat. Walau
begitu, kami tidak menyerah, perlahan-lahan tapi sampai juga.
Untuk pembuka kami melaksanakan upacara bendera dahulu, lalu
dilanjutkan makan siang. Setelah makan kami belajar tentang tali-temali serta
cara menggunakan kompas yang katanya hari ke-2 nanti akan kami praktikkan.
Malam hari pertama kami diajar untuk sigap dengan drill memakai jaket pelampung
serta diajak merenungkan sikap kami oleh kepala kostrad kami Pak Jatnika.
Hari kedua adalah hari paling melelahkan sepertinya yaitu
dimana kami mempraktikkan semua ilmu kemarin dengan pertama, rappelling.
Sebagian dari kami pertamanya ragu, tapi setelah melihat anggota lain turun dan
katanya asik, akhirnya mereka berhasil juga! Yang kedua adalah mendayung ke
suatu tempat yang ditunjukkan oleh kompas kami. Kami mendayung selama 61 menit
untuk mencapai tujuan, ternyata itu lumayan cepat dibanding kelompok lain.
Setelah mendayung, saatnya trekking di desa mencari pos-pos dengan clue
koordinat. Sayangnya kami tidak sempat menyelesaikan trekking kami karena waktu
terbatas. Malamnya kami disuru membuat maket sebuat desa dari koran-koran
bekas, itu juga seru. Setelah acara selesai kami diperbolehkan tidur.
Kira-kira jam 2 pagi tiba-tiba kami dibangunkan dengan suara
ledakan dan gedoran para kostrad. Semua orang panik dan disuru bergegas membawa
barang masing-masing lalu berkumpul. Kami ditugaskan untuk pergi ke suatu desa
yang ceritanya terkena musibah, tugasnya untuk menemukan pipa-pipa yang nanti
akan disambungkan untuk memenuhi keperluan air mereka. Pagi-pagi naik kapal ke
tempat tujuan, lalu kami ditugaskan di suatu area yang rumputnya tinggi-tinggi
sekali dan kami hanya menemukan 1 pipa akhirnya. Saat disambungkan dengan
kelompok lain ternyata kami tidak berhasil menyalurkan airnya, tetapi atleast
kami sudah mencoba dan sudah berusaha.
Acara pun ditutup dengan sharing dengan kakak-kakak kami
sebentar lalu upacara penutupan.
Kami dari kelompok trenggiling mendapat banyak pengalaman
serta manfaat moral yang di butuhkan oleh mahasiswa baik dalam kehidupan
sehari-sehari atau di kehidupan kampus nanti.
Salah satu manfaatnya adalah kami kelompok trenggiling
merasa dengan adanya banyak tantangan yang harus dilewati di dalam kegiatan
outbound membuat kami terbiasa menyelesaikan masalah-masalah yang kami hadapi
secara sistematis dan kritis sehingga satu demi satu masalah kami lewati dengan
baik.
Dengan adanya kegiatan rappelling ,hiking dan mendanyung
kami belajar banyak, salah satunya kami
belajar menghargai waktu dan untuk membuat target dari kegiatan mendayung kami
karena di dalam dunia perkuliahan kami memerlukan target untuk motivasi kami.
Selain itu kejujuran,berusaha mengakui kesalahan dan
mempertahankan kebenaran. Jika salah katakan salah dan jika benar katakan benar
karena jika tidak maka hal itu dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kami tidak pernah
hadapi, kelompok kami berusaha untuk menyelidiki masalah tersebut sampai ke
akar-akarnya,jika kami tidak menyelidiki suatu masalah sampai ke akarnya kami
pasti akan terhambat untuk menyelesaikan masalah tersebut nantinya, contohnya
di dalam kegiatan hiking dengan hanya berbekal peta dan kompas, kelompok
trenggiling harus mengetahui arah atau pos hiking kami,jika kami tidak
menyelidiki arah kompas dengan tepat dan
hanya mengira-ngira letak pos yang kami
harus lewati pasti kami akan terhambat dan tersasar dan tidak sampai tujuan. Kami juga belajar
bahwa kami yang nantinya sebagai seorang
mahasiswa yang akan memiliki gelar S.E (Sarjana Ekonomi) kami tidak hanya
mengetahui ilmu di bidang ekonomi namun juga mengetahui situasi moral yang
terjadi di kehidupan masnyarakat dan
berpikiran keritis menjawabi masalah-masalah yang moral terjadi.
Kami kelompok trenggiling sangat kagum dengan acara outbound
ini. Seperti yang kami ketahui dan dengar, tidak banyak kampus lain yang
melakukan outbound seperti ini. Kemudian kami juga merasa bahwa dengan adanya
outbound ini, solidaritas angkatan kami menjadi sangat kokoh, hal ini
disebabkan oleh kekompakan yang dibutuhkan dalam outbound ini. Yang terakhir
adalah walaupun bercampur cape, lelah, serta emosi, ada rasa bahagia yang kami
dapatkan dari outbound IP kali ini, karena ini merupakan awal baru kami semua
sebagai satu angkatan, dan kami melakukan seseatu dengan kebersamaan, sehingga
ini menjadi pengalaman yang sangat berharga sebagai individu, dan sebagai
kesatuan.
Pesan yang kami ingin sampaikan sebagai sebuah kelompok
ditujukan untuk beberapa pihak, yang pertama adalah kepada tim pelopor
adventure camp, kami berharap untuk outbound tahun depan dapat di tingkatkan
hal-hal yang sudah menjadi baik, namun sedikit kekurangannya adalah tingkat
kekerasan perlakuan mental yang diberikan, dimana terkadang berlebihan, karena
ada beberapa orang yang sebenarnya tidak kuat ditekan secara verbal dan fisik
dalam jangka waktu yang berlebihan. Kemudian pesan yang kedua adalah kepada
angkatan tahun depan yang akan mengikuti program outbound ini, jangan kalian
mengeluh sebelum menyelesaikan seluruh acara yang telah disediakan, karena di
akhir acara adalah kalian akan menyadari bahwa program ini ternyata sangat
bermanfaat dan penting bagi awal adaptasi kalian di dunia perkuliahan.